Alhamdulillah! Berkat Kebiasaan ini, Nyawa Deddy Corbuzier Terselamatkan dari Covid-19 dan Badai Sitokin

fotonya fotonya fotonya fotonya fotonya fotonya


Alhamdulillah, Nyawa Deddy Corbuzier Terselamatkan dri Covid-19 dan Badai Sitokin, Gegara Sering Lakukan ini||Tangkapan Layar YouTube Deddy Corbuzier

Techripiu.com - Klarifikasi Deddy Corbuzier terkait dirinya terpapar covid-19 dan badai sitokin sempat bikin gempar netizen.


Pasalnya, nyawa YouTuber kondang tersebut sempat terancam, bahkan diakui pula bahwa dirinya sempat mengalami fase kritis.

Namun, berkat sering melakukan hal yang cukup positif dalam kehidupannya, salah satunya adalah pola hidup sehat dan olahraga, akhirnya nyawa Deddy Corbuzier dapat terselamatkan. 


Sebelumnya, netizen yang notabene juga penggemarnya sempat penasaran, lantaran Deddy Corbuzier mendadak menghilang dari publik, terutama di akun Youtube yang memiliki jutaan penonton itu. 

Terlebih, Deddy Corbuzier sempat menghilang cukup lama dari publik, paling utama ketika channel Youtubenya tidak lagi mengupdate konten podcast terbaru.

Sempat beredar gosip kalau pria bertubuh kekar tersebut sudah mundur dari dunia sosial media atau sosmed.   

Namun, akhirnya rasa penasaran publik terjawab, karena baru-baru ini Deddy Corbuzier kembali muncul menyampaikan kabar terbaru yang sekaligus klarifikasi terkait menghilangnya beberapa waktu lalu tersebut.

BACA JUGA:Mengejutkan! Bertemu Langsung Cristiano Ronaldo, Fabio Quartararo Langsung Lakukan Beberapa Hal ini!

Deddy menjelaskan, bahwa pemicu dirinya hilang dari peredaran, ternyata gegara terpapar Covid-19 dan menyebut hampir meninggal dunia karena virus corona.

"Saya sakit, saya kena Covid-19," ucap Deddy Corbuzier seperti dikutip Trendingnews.id dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Tapi walaupun dirinya dinyatakan positif Covid-19, saat itu Deddy Corbuzier sangat optimis bisa sembuh dengan mudah.

"Saya sama sekali gak khawatir saat itu, kemudian di hari ketiga atau keempat saya negatif, setelah negatif ya saya langsung podcast," kata Deddy Corbuzier.

BACA JUGA:Sering Terjadi Kecelakaan, Polisi Gelar Razia di Kawasan BSD Tangerang, Aktivitas Sunmori dan Balap Liar 'Ditertibkan'

Namun siapa sangka Deddy Corbuzier kembali dihadapi masalah, kondisi Deddy Corbuzier kembali menurun.

Deddy Corbuzier mulai merasakan gejala-gejala Covid-19, seperti demam dan pusing kepala.

"Tiba-tiba di minggu kedua setelah saya positif, saya demam tinggi hampir 41-an derajat celsius, saya vertigo," ujar Deddy Corbuzier.

Saat itu harapan Deddy Corbuzier untuk bertahan hidup mulai menipis, melihat hasil CT Thoraxnya makin memburuk hingga mengalami badai sitokin.

BACA JUGA:Sadar Gak? 3 Hal ini di Dunia Kuliner Mendadak Trending Saat PPKM Diberlakukan, Nomor 2 Kamu Pernah Coba?

"Dua hari kemudian panas saya naik lagi, kata dokter Gunawan ini memburuk, saya cek lagi Thoraxnya udah di 60, naik dari 30, keadaanya masuk dalam kondisi badai sitokin," ujarnya.

Dengan kerendahan hatinya, Deddy Corbuzier hanya bisa pasrah dan berserah.

"Saya kaget, karena kondisi badai sitokin ini membuat orang meninggal, kondisi di mana hidup atau mati," kata Deddy Corbuzier.

Tanpa gejala apapun, ia mengalami badai sitokin dan paru-parunya rusak 60% dalam 2 hari.

BACA JUGA:Tips Asyik! Agar Dine in atau Makan Makanan Restoran Tetap Nyaman Saat PPKM, Pilih 1 dari 2 Solusi ini

"Yes it's a life and death situation. Hebatnya oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yang parah," bebernya, dikutip dari Instagram @mastercorbuzier.

Fakta Terkait Badai Sitokin

Terkait badai sitokin yang sempat dialami Deddy Corbuzier langsung membuat penasaran netizen: apa itu badai sitokin dan seperti apa dampak buruknya?

Seperti dimuat alodokter, Badai sitokin (cytokine storm) terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu yang sangat cepat.

Kondisi ini membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan. Kondisi ini diketahui dengan pemeriksaan D-dimer dan CRP pada penderita Covid-19.

Tak jarang peradangan tersebut membuat organ-organ di dalam tubuh menjadi rusak atau gagal berfungsi. Hal inilah yang membuat badai sitokin perlu diwaspadai, karena bisa sampai menyebabkan kematian.

BACA JUGA:Wajib Tonton! Star Wars Vision Versi Anime, 9 Episode Baru ini Sayang Jika Dilewatkan Begitu Saja

Pada penderita Covid-19, badai sitokin menyerang jaringan paru-paru dan pembuluh darah. Alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru akan dipenuhi oleh cairan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen.

Itulah sebabnya mengapa penderita Covid-19 kerap mengalami sesak napas dan sebabkan pasien meninggal dunia.

Tag Terkait:
Sumber: Treandingnews