Ngeri! Puncak Es Greenland Diguyur Hujan, Bumi Terancam Mengalami Hal ini Jika Berkepanjangan?
Mengerikan! Hujan Terjadi di Puncak Es Greenland, Krisis Iklim Ancam Bumi||Ilustrasi by Unplash
TRENDING NEWS: Ngeri! Puncak Es Greenland Diguyur Hujan, Bumi Terancam Mengalami hal ini jika berkepanjangan?
Baru-baru ini, para peneliti dari US National Science Foundation mengabarkan fenomena langka terjadi di puncak es Greenland.
Setelah bertahun-tahun, akhirnya puncak es Greenland turun hujan sepanjang hari dan ini merupakan pertama dalam sejarah.
Berita hujan di puncak es Greenland dikabarkan para peneliti itu Sabtu 14 Agustus 2021 kemarin dan langsung mencuri perhatian publik dunia.
BACA JUGA:Terkuak! Karena Alasan Krusial ini, Akhirnya Bobby iKON Umumkan Akan Nikahi Tunangannya
Fenomena langka yang diumumkan para peneliti dari US National Science Foundation itu jelas fenomena dunia yang cukup mengejutkan.
Selain itu, para ilmuwan mengungkapkan tidak adanya pengukuran yang dilakukan untuk fenomena hujan ini karena kejadiannya yang tiba-tiba.
Lebih lanjut, para peneliti juga mengungkapkan bahwa hujan ini merupakan fenomena yang dikenal sebagai antisiklon.
Seperti dikabarkan The Guardian, hujan ini terjadi setelah cuaca panas ekstrem yang terjadi di Greenland tiga hari sebelumnya.
BACA JUGA:Kasih Kejutan Penggemar, Lorde Rilis Album Baru Solar Power, Mood Ring Jadi Andalan
Terjadi kenaikan suhu sebesar 18 Celcius yang menyebabkan semakin cepat proses melelehnya es di berbagai wilayah Greenland.
Kecepatan mencair es di Greenland kini sudah mencapai satu juta ton per menit sejak 2019 berdasarkan penelitian para ilmuwan.
Bulan Mei lalu, para ilmuwan mengatakan bahwa lapisan es di Greenland mengalami proses pencairan lapisan es yang signifikan.
Hal itu pun diprediksi akan terus terjadi dalam kondisi bumi yang semakin memanas akibat pemanasan global.
BACA JUGA:5 Games Online Terbaik di Indonesia Saat Ini, Seru Main Bareng-bareng Loh!
Triliunan ton lelehan es dari Greenland yang telah terjadi sejak 1994 pun mempengaruhi tingginya permukaan air laut dan mengancam banyak kota pesisir di seluruh dunia.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) melaporkan telah memproyeksikan skenario sebagai akibat dari emisi gas karbon yang menyebabkan pemanasan global.
Diproyeksikan bumi akan mengalami peningkatan suhu sebesar 2 sampai 3,5 derajat celcius sepanjang satu dekade terakhir.
Proyeksi terburuk dalam satu dekade ini adalah bumi mengalami peningkatan suhu sebesar 3,3 sampai 5,7 derajat Celcius.
BACA JUGA:Taliban Berkuasa, Warga Afghanistan Eksodus dari Kabul, Amerika Sibuk Lakukan Hal ini
Menurut IPCC, era industrial menyebabkan peningkatan suhu bumi 1,09 Celcius dan telah terjadi perubahan signifikan pada kondisi bumi.
Skenario terburuknya, apabila suhu bumi telah menyentuh 3 derajat Celcius, maka gelombang panas akan terjadi lebih lama dan intens, sementara hujan akan terjadi lebih panjang.
PBB pun menyatakan krisis iklim global ini sebagai “kode merah”. Jika pemanasan global masih terus terjadi, maka air laut akan semakin hangat dan asam, lalu gletser akan terus mencair sepanjang dekade hingga abad.
Meskipun demikian, sejumlah ilmuwan mengatakan bahwa apabila manusia bergerak cepat untuk mengatasi krisis iklim ini, emisi gas karbon dapat berkurang dan menstabilkan kenaikan suhu bumi. (Nelsya)